Candi Barong merupakan salah satu situs bersejarah peninggalan umat Hindu yang berada di Yogyakarta. Diperkirakan candi ini merupakan bangunan yang menjadi bukti berkuasanya Kerajaan Mataram Hindu di tanah Jawa. Candi Barong yang juga sering disebut dengan Candi Sari Suragedug ini memiliki bentuk relief yang tidak akan kamu temukan di candi-candi lainnya yaitu ornamen berbentuk barong.
Karena keunikan ornamen barong itulah candi ini lebih dikenal sebagai Candi Barong. Lokasi dari candi ini berada pada wilayah perbukitan Batur Agung dan berdiri pada ketinggian 199 meter dari atas permukaan laut. Bangunan ini letaknya masih dalam satu kompleks dengan Candi Ratu Boko. Secara administratif bangunan bersejarah ini berada pada Dusun Candisari, Desa Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Jika kamu ingin berwisata ke Candi Barong, maka hal yang terpenting adalah kamu harus mengetahui akses menuju candi ini. Kompleks candi ini cukup sulit untuk dicapai karena lokasinya yang berada di perbukitan, serta jalan menuju candi pun hanya dapat dilalui oleh satu mobil saja. Kompleks candi ini berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat kota Yogyakarta dan kurang lebih sekitar 2 kilometer dari lokasi Candi Ijo.
Sejarah Singkat Candi Barong
Candi Barong diperkirakan mulai dibangun pada sekitar abad ke 9 dan abad ke 10. Candi tersebut dibangun oleh seorang raja bernama Raja Sri Kumbaja atau Sri Kalasodbhava. Terdapat dua buah prasasti yang ditemukan, diduga prasasti tersebut berkaitan dengan dibangunnya kompleks candi ini.
Prasasti pertama adalah Prasasti Ratu Baka tahun 856 Masehi. Prasasti tersebut penulisannya menggunakan bahasa sansekerta dan di tulis dengan huruf Jawa Kuno. Pada prasasti tersebut, dituliskan bahwa Raja Sri Kumbaja membangun tiga buah Arca Lingga. Ketiga lingga tersebut adalah Krttiwasalingga didampingi Dewi Mahalaksmi, Triyarbakalingga dengan pendamping Dewi Suralaksmi, serta Haralingga yang didampingi Dewi Mahalaksmi.
Selain itu terdapat juga prasasti Pereng yang juga ditulis menggunakan bahasa sansekerta dan huruf Jawa Kuno. Prasasti tersebut mengisahkan bahwa pada tahun 784 saka atau 860 Masehi, Rakai Walaing Pu Kumbhayoni telah menghadiahkan dua bukit dan sawah di Tamwahurang yang ditujukan untuk pemeliharaan bangunan suci bernama Bhadraloka.
Menurut beberapa ahli sejarah mengatakan bahwa Rakai Walaing Pu Kumbhayoni merupakan orang yang sama dengan Raja Sri Kumbaja. Mereka juga menduga bangunan suci yang dimaksud adalah Candi Barong. Candi ini memiliki perbedaan yang sangat mencolok bila dibandingkan dengan candi-candi bercorak Hindu di Jawa.
Candi-candi yang merupakan peninggalan umat Hindu biasanya digunakan sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa. Namun Candi Barong dipercaya merupakan tempat yang digunakan umat Hindu untuk memuja Dewa Wisnu dan istrinya Dewi Laksmi atau juga dikenal dengan Dewi Sri.
Dibangunnya sebuah candi sebagai bentuk pemujaan kepada Dewa Wisnu dan Dewi Laksmi sendiri bertujuan agar wilayah tersebut yang semula memiliki tanah tandus agar diberi kesuburan dalam hal pertanian. Dewi Laksmi sendiri dipercaya umat Hindu sebagai Dewi Kesuburan.
Penemuan dan Rekonstruksi Candi Barong
Menurut berbagai sumber, kompleks Candi Barong ditemukan pada tahun 1913 oleh seorang warga negara Belanda. Penemuan candi tersebut dapat dikatakan tidak disengaja. Pada saat itu, tengah dilakukan perluasan kebun tebu untuk proses produksi sebuah pabrik gula. Saat pertama kali ditemukan, kondisi dari kompleks tersebut masih dipenuhi oleh reruntuhan batu yang merupakan komponen dari bangunan candi.
Rekonstruksi kompleks candi pertama kali dilakukan pada tahun 1987. Setelah beberapa tahun, akhirnya proses pemugaran candi pertama berhasil dilakukan pada tahun 1992. Pemugaran pun terus dilakukan pada candi kedua, pagar candi hingga rekonstruksi talud.
Baca juga: Candi Plaosan, Wisata Budaya yang Berbalut Kisah Romantis
Pada proses pemugaran, ditemukan beberapa arca seperti Arca Dewa Wisnu dan Dewi Sri. Ditemukan pula Arca Ganesha serta beberapa peripih berbentuk kotak yang terbuat dari batu andesit dan batu putih.
Salah satu peripih yang ditemukan tersebut, terdapat lembar-lembar perak dan emas yang memiliki tulisan. Sayangnya, tulisan tersebut sudah tidak dapat dibaca lagi. Selain arca dan peripih, ditemukan pula benda-benda kuno disekitar candi seperti mangkuk keramik, mata panah, guci dan sendok.
Karakteristik Bangunan Candi Barong
Candi Barong mempunyai karakteristik bangunan punden berundak yang terdiri dari tiga lapisan teras yang semakin keatas semakin mengecil. Teras pertama memiliki luas 90 x 63 meter dan teras kedua berukuran 50 x 50 meter.
Bangunan candi ini dapat dikatakan menghadap ke arah barat. Pada sisi barat terdapat tangga untuk naik dari teras pertama ke teras kedua. Tangga tersebut memiliki tinggi sekitar 4 meter serta lebar 3 meter. Pada teras kedua terdapat sebuah tangga untuk menuju keteras ketiga yang memiliki ukuran 25 x 38 meter.
Tangga tersebut setinggi sekitar 5 meter dengan lebar 3,2 meter. Tangga ini berhiaskan motif ukel, yaitu motif yang biasa dijumpai pada kain batik. Letak hiasan ini berada pada pangkal paha, namun sayangnya bentuk hiasan tersebut sudah rusak. Pada dinding-dinding tangga ini dihiasi dengan motif daun kalpataru, sedangkan di puncak tangga terdapat gerbang beratap gapura paduraksa.
Dinding-dinding teras pada bangunan ini diperkirakan terbuat dari sususan balok batu andesit yang dipercantik dengan lapisan batu putih. Dinding teras dari Candi Barong tersebut tidak memiliki relief atau pahatan seperti yang terdapat pada candi-candi lainnya. Hanya terlihat polos dan tanpa hiasan.
Bangunan Utama Candi Barong
Pada pelataran paling atas bangunan ini dipercaya merupakan tempat paling sakral. Pada pelataran tersebut terdapat dua buah bangunan candi yang dipercaya merupakan candi sebagai pemujaan terhadap Dewa Wisnu dan Dewi Sri. Kedua candi tersebut memiliki ukuran yang sama yaitu sekitar 8,2 meter x 8,2 meter serta tinggi mencapai 9,05 meter.
Kedua bangunan candi tersebut tidak memiliki pintu masuk karena candi ini tidak memiliki ruangan didalamnya. Setiap sisi candi terdapat relung-relung pada dinding candi yang diduga merupakan tempat diletakkannya arca-arca yang ditemukan disekitar candi. Dibagian atas relung-relung ini terdapat hiasan kalamakara dengan pahatan yang sederhana.
Pada kedua candi ini juga tidak dihiasi dengan relief pada dinding maupun kaki-kaki candi. Hanya terdapat pahatan yang menyerupai manusia serta pahatan berpola dedaunan. Atap dari kedua candi ini dibuat secara bersusun dengan ujung yang runcing. Pelipit pada atap dihiasi dengan pahatan berpola bunga dan kumuda.
Wisata Sejarah
Candi Barong merupakan salah satu destinasi favorit bagi para pecinta tempat wisata sejarah. Candi yang merupakan peninggalan umat Hindu ini memiliki karakteristik tersendiri yang tidak akan kamu temukan di candi-candi yang lain. Keistimewaan candi tentu saja terletak pada ornamen barong yang menghiasi bangunan ini.
Walaupun akses menuju kompleks candi sedikit sulit untuk dilalui, hal tersebut tak mengurangi antusiasme wisatawan untuk menikmati keindahan bangunan ini. Bila kamu seorang pecinta wisata budaya, tempat ini patut untuk kamu jadikan sebagai destinasi wisata selanjutnya.
Wisata Fotografi
Selain wisata budaya, kamu juga bisa hunting foto pada objek wisata yang satu ini. Candi ini memiliki keindahan yang terdapat pada arsitektur bangunannya. Keindahan ornamen yang berbeda dari candi-candi lainnya, dapat kamu jadikan sebagai objek yang indah pada karya fotomu.
Selain itu kamu juga bisa berselfie ria, ataupun berfoto dengan latar belakang candi yang mempunyai nilai sejarah ini. Apabila kamu berkunjung ke candi saat menjelang sore hari, kamu akan disuguhkan dengan keindahan sunset yang dapat dilihat dari kompleks sekitar candi. Kamu juga bisa mengabadikan foto dengan latar belakang candi, serta keindahan sunset jika kamu mengunjungi candi tersebut.
Menikmati Pemandangan Alam Candi Barong
Lokasi kompleks candi yang terletak pada wilayah perbukitan Batur Agung, membuat candi ini memiliki panorama alam yang indah. Kamu dapat menikmati hijaunya hamparan sawah serta pepohonan yang ada pada sekitar kompleks candi.
Bila kamu datang pada saat cuaca yang cerah, kamu dapat melihat indahnya Tebing Breksi dari kompleks Candi Barong. Candi Barong juga tak seramai candi-candi lainnya yang ada di Yogyakarta, hal ini tentu merupakan idaman bagi sebagian orang yang ingin berwisata dan juga menginginkan ketenangan.
Baca Juga: 58 Tempat Wisata di Jogja Paling Menarik yang Wajib Dikunjungi
Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Candi Barong
Candi Barong dibuka untuk umum mulai pukul 08.00 - 18.00 WIB. Harga tiket masuk per orang untuk wisatawan lokal/asing Rp. 5.000.