Jambi menawarkan berjuta tempat wisata menarik, yang bisa menjadi alternatif untuk berlibur serta menikmati akhir pekan. Berbagai pesona alam dengan karakteristik serta keindahan berbeda, bisa dijumpai pada provinsi ini. Namun berkunjung ke Jambi tak lengkap rasanya jika tak menyempatkan diri berwisata di Sungai Batanghari, yang seolah telah menjadi landmark dari Provinsi Jambi.
Sungai Batanghari merupakan sungai terpanjang yang ada di Pulau Sumatra. Sebenarnya, sebagian dari sungai ini juga mengaliri Provinsi Sumatra Barat, namun lebih dari 70% daerah aliran sungai berada di Provinsi Jambi. Memiliki panjang mencapai 800 kilometer, sungai yang menjadi kebanggaan masyarakat Jambi ini menyimpan berbagai potensi wisata yang mampu menarik wisatawan daerah hingga mancanegara.
Untuk menemukan Sungai Batanghari sangatlah mudah, karena sungai ini hampir mengaliri setiap kabupaten yang ada di Jambi. Setidaknya sungai ini mengular dan melintasi beberapa kabupaten di Jambi seperti Batanghari, Bungo, Tebo, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur dan Kota Jambi sebelum bermuara ke Selat Malaka di daerah Muara Sabak.
Tak hanya berperan vital dalam kehidupan masyarakat sekitar Jambi dan Sumatra Barat, Sungai Batanghari juga memiliki andil besar dalam perkembangan Kerajaan Melayu yang pernah berjaya di masanya. Dalam sejarah, tercatat terdapat beberapa kerajaan di Sumatra seperti Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Dharmasraya yang menjadikan sungai ini sebagai pusat jalur perdagangan penting.
Pesona Sungai Batanghari
Sungai Batanghari menyimpan potensi wisata besar yang jika dikelola dengan baik mampu menjadi magnet bagi wisatawan lokal hingga mancanegara. Kini pemerintah setempat tengah gencar-gencarnya mempromosikan sungai ini sebagai tujuan wisata dan menjadikannya ikon Provinsi Jambi. Berbagai infrastruktur pun dibangun demi memberikan kenyamanan bagi para wisatawan.
Gunung Rasan merupakan gunung yang menjadi sumber mata air, sekaligus hulu dari Sungai Batanghari. Gunung ini memiliki ketinggian mencapai 2.585 meter diatas permukaan laut, dan terletak pada Kabupaten Solok, Provinsi Sumatra Barat. Saking panjang dan luasnya jangkauan daerah yang dialiri, sungai ini juga melintasi Taman Nasional Kerinci Seblat, dan Taman Nasional Bukit Duabelas.
Pada Sungai Batanghari terdapat beberapa spot menarik, yang bisa dikunjungi oleh para pelancong. Seperti hilir sungai yang bisa digunakan untuk olahraga air, karena memiliki arus yang cukup menantang. Selain itu, bagi para penggila sejarah juga dapat berkunjung ke Candi Muaro Jambi yang merupakan saksi atas kejayaan Kerajaan Malaya dimasa lalu.
Tak hanya itu, jembatan pedestrian yang baru diresmikan pada tahun 2015 lalu juga menjadi spot yang banyak diincar wisatawan. Disini wisatawan bisa menikmati hamparan panjangnya Sungai Batanghari, serta Menara Gentala Arasy memiliki jam gadang Jambi serta museum mini Islam Melayu dibawahnya.
Di sepanjang bantaran Sungai Batanghari pun kini disulap menjadi tempat nongkrong, dan café yang menawarkan pemandangan sungai sebagai nilai jual utama. Tak sulit untuk menemukannya, tempat-tempat ini tersebar dibeberapa titik dan salah satunya didekat jembatan pedestrian dan Menara Gentala Arasy.
Jika ingin merasakan sensasi berbeda, pengunjung bisa berwisata susur sungai dengan menyewa perahu-perahu motor milik warga setempat. Wisatawan akan dibawa kebeberapa tempat terbaik, dengan pemandangan Sungai Batanghari yang cukup mempesona. Sementara mengenai harga sewa, wisatawan bisa bernegosiasi dengan sang pemilik perahu.
Sungai Batanghari dipercaya merupakan lumbung harta karun dari abad ke 7 Masehi hingga masa perang dunia. Konon masih banyak benda-benda bersejarah yang tersimpan pada dasar sungai terpanjang di Sumatra ini. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala setempat mengatakan di sungai ini sedikitnya terdapat 100 titik harta karun yang merupakan peninggalan dari kebudayaan Melayu Jambi hingga Cina.
Pada tahun 2014 lalu, rencana pengerukan Sungai Batanghari yang semakin mengalami pendangkalan dibatalkan karena banyak yang tidak setuju dengan rencana pemerintah tersebut. Banyak yang meyakini, jika hal tersebut dilakukan harta karun yang terdapat didasar sungai akan banyak yang hilang oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab.
Sungai Batanghari memang semakin mengalami pendangkalan yang mengakibatkan meluapnya air ketika hujan dan menyebabkan banjir. Pada beberapa waktu lalu, dilaporkan warga sekitar sempat menemukan pecahan piring yang dipercaya merupakan peninggalan dari zaman dinasti Ming.
Tak hanya memiliki nilai sejarah, Sungai Batanghari juga menjadi tempat penambangan emas ilegal yang banyak ditemukan dibeberapa titik. Hal ini seolah mengukuhkan sebutan Swarnadwipa, yang dalam bahasa sansekerta berarti Pulau Emas untuk Pulau Sumatra. Namun sayangnya, penambangan ilegal ini menyebabkan kerusakan pada air sungai akibat dicemari oleh merkuri.
Fasilitas Sungai Batanghari
Dari segi fasilitas pendukung wisata, Sungai Batanghari ditunjang dengan fasilitas yang dapat dibilang cukup memadai. Fasilitas ini tersebar diberbagai titik, di sepanjang bantaran sungai pada tempat-tempat tertentu. Wisatawan bisa menemukan berbagai fasilitas seperti kamar mandi atau toilet, tempat sampah, mushola dan masjid serta berbagai tempat parkir yang cukup luas.
Selain itu, wisatawan juga bisa menyewa perahu-perahu milik warga setempat jikalau ingin menyusuri sungai terpanjang di Sumatra ini. Para pengunjung tak perlu khawatir jika merasa haus atau lapar, karena disekitar Sungai Batanghari terdapat berbagai penjual makanan mulai warung sederhana hingga café.
Baca Juga: Danau Pauh, Danau Alami dengan Background Gunung Masurai
Jika wisatawan ingin bermalam, terdapat beberapa alternatif hotel di Provinsi Jambi yang bisa digunakan menginap mulai kelas melati hingga hotel bintang lima. Berkunjung ke Sungai Batanghari memang wajib rasanya jika hendak berwisata ke Jambi, berikut beberapa kegiatan yang bisa dilakukan wisatawan ketika berada di tempat wisata tersebut.
Menikmati Keindahan Sungai
Saat kamu berkunjung ke Sungai Batanghari, kamu akan disajikan dengan hamparan panjang sungai dengan segala aktivitas disekitarnya. Selain menikmati keindahan sungai, kamu juga bisa berkunjung ke jembatan pedestrian dan juga Menara Gentala Arasy yang memang dibangun untuk keperluan pariwisata Provinsi Jambi. Kamu juga bisa menyusuri sungai ini dengan menaiki perahu, dan melihat setiap sudut keindahannya.
Di kala sore hari, tempat wisata ini akan semakin ramai dikunjungi wisatawan yang hendak bersantai di pinggir sungai sembari menikmati matahari tenggelam. Terdapat café-café di pinggir sungai yang bisa kamu kunjungi, sambil menikmati jagung bakar dan sate padang. Saat malam tiba, keindahan Sungai Batanghari semakin cantik dengan adanya lampu warna-warni yang menghiasi jembatan.
Hunting Foto
Bagi para pecinta fotografi, Sungai Batanghari seakan menjadi surga yang menawarkan begitu banyak objek menarik. Tak jarang, wisatawan yang memiliki hobi memotret datang jauh-jauh dari luar daerah untuk mengabadikan sungai terpanjang di Sumatra tersebut. Banyak sekali objek menarik yang bisa kamu bidik dengan kamera, seperti aktivitas para masyarakat setempat, serta perahu-perahu yang lalu lalang.
Tempat ini juga sering dijadikan para remaja untuk berfoto selfie. Kebanyakan, jembatan yang baru dibangun menjadi spot favorit untuk berfoto selfie. Pada jembatan ini, memang background yang ditawarkan cukup indah, apalagi disaat malam hari. Keindahan dari fenomena sunset juga menjadi objek yang sangat sayang untuk dilewatkan.
Baca Juga: 235 Tempat Wisata di Jambi Paling Menarik dan Wajib Dikunjungi
Peta Lokasi Sungai Batanghari
Tips Berwisata di Sungai Batanghari
- Dilarang membuang sampah pada sungai, karena dengan membuang sampah akan semakin mengotori sungai.
- Jika kamu ingin olahraga air, kamu bisa datang di hilir sungai yang terletak pada Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
- Sebaiknya jangan berenang di sungai, karena sungai yang cukup dalam serta ada kabar bahwa airnya kini tercemari merkuri yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
- Turutlah melestarikan Sungai Batanghari, karena selain menjadi ikon provinsi Jambi sungai ini juga memiliki nilai sejarah yang tinggi.
- Jagalah segala fasilitas pendukung wisata, serta jangan merusaknya.