logo

Candi Singasari: Sejarah, Keunikan, Info Wisata & HTM

Mendy - Wednesday, 07 Jun 2023 | 10:49 WIB Kirim Reviewmu
Post Image
Candi Singasari: Sejarah, Keunikan, Info Wisata & HTM
Candi Singasari menjadi bukti nama besar Ken Arok, pembunuh Tunggul Ametung dan pendiri kerajaan tersebut, yang dikenal sepanjang masa dalam sejarah.
Contents [ Buka ]

Dari namanya saja pasti orang sudah tahu bahwa candi ini didirikan pada masa pemerintahan Kerajaan Singsari. Candi Singasari namanya, yang berdiri tegak dengan latar belakang pemandangan alam yang eksotis.

Wisatawatan yang datang berkunjung ke candi itu, tidak hanya belajar tentang sejarah Singasari saja, tetapi juga berburu foto-foto indah. Tidak seperti candi lainnya yang kurang terawat, candi yang dibangun untuk menghormati Kertanegara ini dikelilingi taman yang hijau.

Candi di Malang tersebut menjadi salah satu bukti kebesaran nama Ken Arok, sang pendiri Kerajaan Singasari.  Candi ini sekaligus juga menjadi bentuk cagar budaya, dengan memadukan agama Hindu dan Budha, dua agama yang berkembang di Kerajaan Singasari.

Sejarah Berdirinya Candi Singasari

Ken Arok adalah raja pertama Kerajaan Singasari sekaligus pendirinya. Sebelum menjadi Singasari, kerajaan bernama Tumapel yang dipimpin oleh Raja Tunggul Ametung. Dalam perjalanan sejarah, Ken Arok membunuh Tunggul Ametung menggunakan keris dari Empu Gandring.

Setelah membunuh Tunggul Ametung dan merebut istrinya, Ken Dedes. Bukan hanya istri Tunggul Ametung saja yang direbut, tetapi juga tahtanya. Kemudian, Ken Arok mendirikan Kerajaan Singasari sebagai pengganti Tumapel. Kebesaran nama Ken Arok sangat lekat dengan Kerajaan Singasari.

Candi Singasari memang tidak dibangun untuk Ken Arok, melainkan menjadi penghormatan bagi Raja Kertanegara, yang telah tewas karena dibunuh oleh Jayakatwang. Jika Ken Arok adalah raja pertama Singasari, maka Kertanegara menjadi yang terakhir.

Perlu diketahui bahwa Kertanegara yang merupakan cikal bakal raja-raja Kerajaan Majapahit, wafat pada tahun 1292 Masehi. Sedangkan candi pengormatan untuk raja terakhir Singasari tersebut dibangun pada sekitar tahun 1300 Masehi.

Kaunikan Candi Singasari

Candi ini tentunya memiliki keunikan yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Apa saja keunikan yang menjadi daya tarik candi? Berikut ini diantaranya.

1. Banyak Arca Syiwa

Dibangun sebagai candi Hindu Budha, candi di daerah Malang itu memiliki ciri-ciri yang khas pada arsitekturnya. Banyaknya arca Syiwa yang diletakkan di halaman, menunjukkan bahwa ini adalah candi Syiwa.

2. Tidak Ada Pahatan pada Candi

Jika di bagian halaman terdapat arca Syiwa, tepat di tengahnya berdiri gagah sebuah candi. Kaki candi atau batur memiliki ukuran tinggi 1,5 meter, tanpa adanya hiasan atau relief apapun yang dipahat pada dindingnya.

Begitu juga dengan pintu masuk candi, tidak terlihat adanya ornamen pahatan apapun. Letak pintu yaitu tepat pada bagian tengah candi. Untuk sampai ke pintu masuk, ada anak tangga yang juga tidak diapit oleh hiasan pahatan atau relief apapun, seperti halnya candi yang lain.

Salah satu ciri candi yang menonjol adalah adanya pahatan sederhana pada ambang pintu, berupa Kala atau kepala raksasa. Ciri lainnya yaitu pada sisi kiri dan kanan pintu terdapat bilik, sebagai tempat untuk meletakkan arca.

Pahatan dan relief yang sederhana tersebut memunculkan dugaan bahwa sebenarnya pembangunan candi belum benar-benar selesai dilakukan pada masa itu. Atap candi berbentuk meru bersususun, dengan ukuran makin kecil pada bagian atas.

3. Peninggalan Terakhir dan Satu-Satunya dari Kerajaan Singasari

Menjadi salah satu kerajaan terbesar di Nusantara, nama Singasari sangat dikenal orang hingga sekarang. Nama candi juga akan selalu mengingatkan kisah Ken Arok dan kejayaannya pada masa itu. Meskipun Singasari adalah kerajaan besar, sayangnya tidak banyak jejak peninggalannya.

Candi yang dibangun pada tahun 1300 Masehi dan dipersembahkan untuk Kertanegara ini menjadi satu-satunya peninggalan Singasari yang tersisa. Bukan hanya itu saja, candi juga menjadi peninggalan terakhir Kerajaan Singasari.

Kepopuleran candi juga tidak dapat dipisahkan dari nama besar Ken Arok dan Kerajaan Singasari. Faktor inilah yang membuat candi dikenal orang dan sering dikunjungi oleh para wisatawan.

4. Pembangunannya Belum Selesai

Candi Singasari tidak seperti candi-candi pada umumnya yang dipenuhi dengan pahatan relief pada dindingnya. Ada sedikit pahatan memang, tetapi sangat sederhana dan tidak memenuhi dinding candi. Pahatan sederhana tersebut menimbulkan pendapat berbeda mengenai pembangunan candi.

Candi diperkirakan belum selesai proses pembangunannya, dibuktikan dengan beberapa hal yang terlihat di sana. Jika dilihat, dari area kompleks candi yang cukup luas, sebenarnya masih ada beberapa bangunan lainnya yang sebenarnya akan dibuat.

Selain itu, arca-arca yang ada di kompleks candi sepertinya juga tidak utuh, seperti patung yang bentuknya mirip dengan Lembu Nandini dan Durga. Sepertinya, arca atau patung tersebut belum selesai dibuat.

5. Memiliki Banyak Nama

Bukan hanya Singasari saja yang dijadikan nama pada candi, tetapi juga ada nama-nama lainnya. Candi juga disebut dengan nama Candi Ungkup atau Candi Cungkup, karena kondisi bangunannya sudah rusak parah saat ditemukan.

Sebutan lainnya yaitu Candi Menara, karena bentuk bangunannya yang tinggi memang menyerupai menara. Masih ada nama lainnya, yaitu Candi Renggo, yang diambil dari watak Raja Kertanegara yang penuh kebaikan. Renggo sendiri artinya adalah kepribadiaan yang baik.

6. Patung Penjaganya Adalah yang Terbesar di Dunia

Meskipun ukuran candi termasuk kecil, namun ada hal yang unik dari candi satu ini. Ukuran candinya memang kecil, tapi patung penjaga yang diletakkan pada sisi candi memiliki bentuk yang besar. Bahkan disebutkan kalau patung penjaga candi di sini ukurannya paling besar di dunia.

Tinggi patung penjaga setinggi 4 meter dan diberikan nama Dwarapala. Arti Dwarapala yaitu penjaga pintu gerbang atau penjaga jalan menuju istana ataupun candi. Bentuk wujudnya mirip raksasa yang memiliki taring dan wajahnya menyeramkan.

Sedangkan pada bagian tangan raksasa tersebut ada gada, yaitu semacam alat untuk memukul yang dibuat dari besi. Jika patung penjaganya berukuran tinggi 4 meter, maka keseluruhan candi 15 meter dan ukurannya 14 x 14 meter.

Lokasi dan Rute

Alamat Candi Singasari yaitu Jalan Kertanegara, Candirenggo, Singosari, Kabupaten Malang. Jika ke sana dengan mobil pribadi, rute yang bisa dilalui yaitu berangkat dari Jalan Mondoroko, atau carilah BCA KCP Singasari lalu lihat disebelahnya ada Jalan Kertanegara.

Sekarang tinggal mengikuti saja Jalan Kertanega ke timur, hingga menemukan lokasi candi yang ada di sisi utara atau kiri jalan.

Tiket Masuk dan Jam Buka

Pengunjung tidak ditarik biaya untuk memasuki kawasan candi, tapi bisa memberikan sumbangan sukarela. Candi dibuka untuk wisatawan tanpa dibatasi waktu setiap harinya. Siapa saja bisa datang ke lokasi candi setiap jam dari pagi sampai malam, karena dibuka selama 24 jam.

Fasilitas Candi

Sebagai tempat wisata, di kompleks dan sekitar candi tersedia beberapa fasilitas umum yang dapat digunakan oleh pengunjung dengan bebas. Adapun fasilitas yang tersedia diantaranya lahan parkir, warung makan, gazebo, toilet dan penginapan. 

Kesimpulan

Candi Singasari yang terletak di Jalan Toyomarto, Candirenggo, Kabupaten Malang, adalah peninggalan dari salah satu kerajaan terbesar di Indonesia. Candi penghormatan bagi Raja Kertanegara tersebut, diduga belum selesai pembangunannya akibat pemberontakan Jayakatwang.

Candi ini menjadi peninggalan terakhir Kerajaan Singasari sebelum mengalami keruntuhan akibat pemberontakan. Siapa saja bisa datang ke kompleks candi tersebut tanpa dipungut biaya. Candi terbuka untuk umum selama 24 jam setiap hari.

Editor: Mendy