logo

Museum Rumah Cut Nyak Dhien : Harga Tiket, Foto, Lokasi, Fasilitas dan Spot

Bagus Setyo Utomo - Wednesday, 20 Dec 2023 | 12:07 WIB Kirim Reviewmu
Post Image
Museum Rumah Cut Nyak Dhien : Harga Tiket, Foto, Lokasi, Fasilitas dan Spot
Museum Rumah Cut Nyak Dhien merupakan museum yang dulu merupakan tempat tinggal Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar, terdapat beberapa koleksi seperti rencong dan parang.
Contents [ Buka ]

Selain dikenal memiliki pesona wisata alam yang memukau, Aceh juga merupakan provinsi yang memiliki sejarah panjang. Provinsi yang terletak di ujung pulau Sumatra ini melahirkan banyak pahlawan nasional yang turut berperang melawan penjajahan Belanda. Tak heran jika di daerah ini dapat dijumpai beberapa tempat wisata sejarah seperti Museum Rumah Cut Nyak Dhien.

Museum Rumah Cut Nyak Dhien merupakan museum yang akan mengingatkan sejenak dengan pahlawan wanita berhati baja ini. Srikandi Indonesia ini memang dikenal memiliki pendirian yang teguh serta gagah berani dalam memimpin pasukan untuk melawan Belanda. Di museum tersebut, wisatawan bisa melihat senjata-senjata seperti rencong yang dulu digunakan oleh beliau.

Secara administratif, museum ini terletak pada Desa Lampisang, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Untuk mencapai Museum Rumah Cut Nyak Dhien, wisatawan setidaknya harus menempuh jarak kurang lebih 10 kilometer atau melakukan perjalanan selama 20 menit dari Kota Banda Aceh.

Letaknya yang berada tepat di pinggir jalan raya, juga menjadikan wisatawan mudah untuk menemukan lokasi dari Museum Rumah Cut Nyak Dhien ini. Wisatawan bisa menggunakan kendaraan pribadi layaknya mobil atau motor, dan juga tersedia kendaraan umum yang bisa dimanfaatkan oleh wisatawan. Kondisi jalan dari Banda Aceh menuju ke Kecamatan Peukan Bada juga terbilang sangat baik dan teraspal.

Sejarah Museum Rumah Cut Nyak Dhien

Cut Nyak Dhien lahir pada tahun 1848 dari keturunan bangsawan bernama Teuku Nanta Seutia dan ibunya bernama Uleebalang Lampageu. Sejak kecil Cut Nyak Dhien telah dikenalkan oleh orangtuanya dengan agama, sehingga beliau tumbuh menjadi perempuan yang patuh akan ajaran-ajaran agama Islam.

Ketika usianya 12 tahun, Cut Nyak Dhien telah dinikahkan dengan Teuku Cek Ibrahim lamnga. Namun sayangnya pernikahan tersebut tak berlangsung lama, karena Teuku Cek Ibrahim Lamnga meninggal saat berjuang melawan Belanda. Tewasnya sang suami menjadikan Cut Nyak Dhien sangat marah kepada pihak Belanda dan berjanji akan menghancurkan Belanda sampai tuntas.

Selang beberapa lama, Cut Nyak Dhien dilamar oleh Teuku Umar yang kala itu merupakan seorang tokoh yang juga berjuang melawan Belanda. Awalnya, lamaran tersebut ditolak oleh beliau, namun karena Teuku Umar mengizinkan Cut Nyak Dhien bertempur melawan penjajah lamarannya pun akahirnya diterima.

Bersama Teuku Umar, pernikahan Cut Nyak Dhien dikaruniai seorang anak bernama Cut Gambang. Teuku Umar sendiri akhirnya juga wafat dalam penyerangan Meulaboh pada 11 Februari 1899. Sedangkan Cut Nyak Dhien meninggal pada 6 November 1908 dalam pengasingan di Sumedang, Jawa Barat.

Dalam perjuangan Teuku Umar bersama Cut Nyak Dhien, sempat diwarnai dengan pembelotan Teuku Umar kepada pihak Belanda. Aksi tersebut menuai banyak tentangan dari rakyat yang menganggap Teuku Umar telah berkhianat. Padahal, ini merupakan strategi Teuku Umar agar bisa mengakses persenjataan Belanda.

Karena Belanda menganggap Teuku Umar berada dipihaknya, Belanda menghadiahkan sebuah rumah kepada Teuku Umar. Itulah rumah yang kini menjadi Museum Rumah Cut Nyak Dhien. Namun bangunan yang kini bisa dilihat merupakan replika dari banguan yang dibuat menyerupai aslinya.

Rumah tersebut konon telah dibakar sampai habis oleh Belanda yang mengetahui bahwa Teuku Umar hanya berpura-pura pada tahun 1896. Rumah tersebut dibangun kembali oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan serta diresmikan oleh Fuad Hasan yang kala itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1987.

Pesona Museum Rumah Cut Nyak Dhien

Ketika tiba di lokasi Museum Rumah Cut Nyak Dhien wisatawan akan bisa melihat adanya sumur yang sangat tinggi di depan pintu utama. Sumur tersebut memang sengaja dibuat dengan ketinggian mencapai dua meter agar pihak Belanda tak bisa meracuni air yang ada didalam sumur.

Seperti layaknya rumah adat Aceh pada umumnya, desain Museum Rumah Cut Nyak Dhien ini juga memiliki bentuk yang hampir sama. Berbentuk rumah panggung dengan ukuran 25 meter x 17 meter serta memiliki 65 tiang kayu peyangga. Pintu utama, memiliki ukuran yang cukup kecil sehingga wisatawan harus membungkuk untuk masuk ke rumah tersebut.

Ketika telah memasuki rumah, akan terasa suasana yang sejuk dan asri. Dinding-dinding ruangan terbuat dari papan-papan kayu, serta atap dihiasi dengan pelepah daun kelapa tua. Ruangan didalam Museum Rumah Cut Nyak Dhien ini tergolong luas dan juga terdapat banyak pintu yang menghubungkan ruangan satu dengan ruangan yang lainnya.

Pada dinding ruangan, wisatawan bisa melihat silsilah keturunan dari pahlawan wanita Indonesia tersebut. Selain itu terdapat pula koleksi yang menggambarkan pada masa Perang Aceh. Wisatawan tak perlu khawatir, karena terdapat penjelasan di bawah setiap pajangan yang ada di museum ini.

Memasuki ruang lain pada museum, terdapat koleksi kursi-kursi kayu dengan ukiran khas Jepara yang terpajang rapi. Di tengah deretan kursi tersebut terdapat meja yang diperkirakan dulu merupakan tempat bagi para tokoh-tokoh Aceh untuk berunding menentukan strategi berperang. Di ruangan tersebut juga bisa ditemukan koleksi senjata yang digunakan Cut Nyak Dhien yaitu rencong dan parang.

Pada Museum Rumah Cut Nyak Dhien ini wisatawan juga bisa melihat kamar yang dulu digunakan oleh Cut Nyak Dhien. Walaupun hanya replika, namun desain kamar tersebut dibuat mirip dengan yang asli tanpa mengurangi atau menambah detail yang ada. Kamar ini dihiasi oleh tirai berwarna kuning seperti layaknya kamar miliki raja-raja.

Jika berwisata di Museum Rumah Cut Nyak Dhien, wisatawan tak perlu bingung karena disini ada seorang penjaga yang siap mengantarkan wisatawan untuk melihat museum tersebut. Dengan sabar, pemandu akan menjelaskan cerita dan sejarah yang terkandung dalam koleksi-koleksi museum ini.

Fasilitas Museum Rumah Cut Nyak Dhien

Fasilitas yang tersedia di Museum Rumah Cut Nyak Dhien ini terbilang cukup lengkap. Terdapat lahan parkir luas yang bisa digunakan wisatawan memarkir mobil, dan juga terdapat toilet. Selain itu, juga ada pemandu yang selalu ramah pada wisatawan yang ingin lebih mengetahui sejarah tentang Cut Nyak Dhien.

Jika wisatawan muslim dan ingin melakukan ibadah sholat, terdapat beberapa masjid yang bisa digunakan disekitar lokasi museum. Setelah berwisata di museum, wisatawan juga bisa berwisata kuliner dengan menikmati kopi khas Aceh yang disediakan warung-warung sederhana disekitar lokasi.

Baca Juga: Gunung Seulawah Agam, Spot Pendakian Terbaik di Aceh



Selain itu, disekitar jalan raya dekat Museum Rumah Cut Nyak Dhien wisatawan juga bisa berburu oleh-oleh camilan khas Aceh. Terdapat beberapa toko kue yang menjajakan kue khas Aceh seperti Bhoi, Timphan, Dodol, Keukarah, Adee dan masih banyak lagi.

Berkunjung ke museum tak hanya memberikan pengalaman berwisata tetapi juga pendidikan tentang sejarah. Berikut aktivitas-aktivitas yang bisa dilakukan wisatawan ketika berkunjung ke Museum Rumah Cut Nyak Dhien ini.

Wisata Sejarah

Jika kamu seorang pecinta wisata sejarah, maka Museum Rumah Cut Nyak Dhien ini patut menjadi destinasi wisatamu ketika berada di Aceh. Ingatanmu akan disegarkan kembali dengan salah satu pahlawan wanita terbaik yang dimiliki oleh Indonesia.

Di museum ini kamu bisa melihat berbagai koleksi seperti senjata rencong dan parang yang digunakan oleh Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar. Selain itu, kamu juga bisa melihat berbagai koleksi yang menggambarkan peristiwa Perang Aceh.

Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Rumah Cut Nyak Dhien

Museum Rumah Cut Nyak Dhien dibuka untuk umum setiap hari mulai pukul 08.30 sampai 12.30 dan 14.00 hingga 17.00 WIB. Untuk memasuki museum ini wisatawan tidak dikenakan biaya sama sekali alias gratis, namun hanya diminta untuk menyumbang seikhlasnya untuk perawatan museum.

Baca Juga: 250 Tempat Wisata di Aceh Paling Menarik dan Wajib Dikunjungi



Peta Lokasi Museum Rumah Cut Nyak Dhien

Tips Berwisata di Museum Rumah Cut Nyak Dhien

  • Berperilakulah sopan dan jaga tutur kata ketika berada di dalam museum.
  • Dilarang merokok, makan atau minum didalam museum.
  • Jagalah kebersihan museum dengan tidak membuang sampah sembarangan.
  • Selalu jaga kelestarian museum dan jangan merusak koleksi museum.

Galeri Foto Rumah Cut Nyak Dhien

Rumah Cut Nyak Dhien
Potret di Dalam Rumah
Kursi dan Meja di Dalam Rumah
Hunting Foto

Foto Cut Nyak Dhien
Spot Foto di Tangga

Editor: Bagus Setyo Utomo

Artikel Terkait