logo

Pantai Parangtritis : Harga Tiket, Foto, Lokasi, Fasilitas dan Spot

Bagus Setyo Utomo - Tuesday, 19 Dec 2023 | 11:33 WIB Kirim Reviewmu
Post Image
Pantai Parangtritis : Harga Tiket, Foto, Lokasi, Fasilitas dan Spot
Pantai Parangtritis merupakan pantai yang paling terkenal di Jogja dan tak pernah sepi pengunjung, dikenal dengan suasana mistis dan sakral pantai ini juga memiliki pesona alam yang aduhai.
Contents [ Buka ]

Pernahkah kamu mendengar nama Pantai Parangtritis? Apa yang ada di pikiranmu ketika mendengar nama obyek wisata ini? Pasti kamu membayangkan banyak hal yang berbau misteri dan horror. Pantai Parangtritis memang merupakan salah satu pantai di Jogja, yang sangat tenar hingga seantero Indonesia. Tak hanya memiliki keindahan panorama yang luar biasa, namun juga kental akan budaya, sejarah, mitos serta legenda yang menyelimutinya.

Pantai yang dikenal memiliki ombak ganas ini memang menyimpan sejuta misteri didalamnya. Banyak mitos, pantangan, serta keanehan yang hingga saat ini masih belum terkuak. Mulai dari mitos dilarangnya memakai baju warna hijau, banyaknya korban akibat terseret gelombang ombak, hingga legenda Ratu Laut Kidul yang sangat terkenal itu.

Pantai Parangtritis

Pantai Parangtritis secara administratif terletak pada Desa Parantritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Untuk mencapai lokasi pantai ini wisatawan harus menempuh jarak sekitar 27 kilometer dari pusat Jogja, atau kurang lebih selama 45 menit perjalanan. Lokasi pantai ini juga sangat dekat dengan Pantai Parangkusumo dan Pantai Depok.

Terlepas dari semua cerita mistis dan mitos yang menyelimuti, pantai ini justru mempunyai daya tarik tersendiri yang membuatnya tak pernah sepi pengunjung. Pantai Parangtritis juga memiliki keindahan panorama alam yang luar biasa. Setibanya di lokasi pantai, wisatawan akan disuguhkan dengan pasir berwarna kecoklatan yang membentang diseluruh bibir pantai.

Sejarah Pantai Parangtritis

Pantai penuh misteri ini memiliki sejarah panjang yang sangat erat kaitannya dengan Keraton Yogyakarta. Asal muasal dari nama parangtritis sendiri didapat dari sebuah kisah yang dipercaya merupakan latar belakang penamaan pantai tersebut.

Kata parangtritis sendiri diperoleh dari penggabungan dua kata yaitu Parang dan Tumaritis. Konon, seorang pangeran dari Kerajaan Majapahit melarikan diri hingga akhirnya beliau sampai di pantai ini. Pangeran tersebut bernama Pangeran Dipokusumo, sesampainya di pantai pangeran akhirnya melakukan semedi.

Di tengah pertapaannya tersebut, beliau menemukan banyak air yang menetes dari celah-celah batu karang. Parang sendiri dalam bahasa jawa dapat diartikan Kara, serta tumaritis mempunyai arti menetes. Sejak itulah pantai ini dikenal dengan sebutan parangtritis.

Legenda dan Mitos Pantai Parangtritis

Terdapat banyak sekali mitos serta kisah misteri yang akan membuat merinding siapa saja yang mendengarnya. Bisa dibilang pantai ini memiliki sejuta misteri yang hingga kini masih belum terkuak. Salah satu yang paling terkenal tentu kepercayaan masyarakat Jogja akan keberadaan Ratu Laut Selatan di pantai ini.

Masyarakat Jogja dan khususnya orang Jawa memiliki kepercayaan bahwa Pantai Parangtritis merupakan gerbang menuju Istana Laut Selatan yang merupakan istana miliki Ratu Kidul. Tak hanya itu, terdapat pula mitos yang menyebutkan bahwa pengunjung pantai ini dilarang menggunakan pakaian berwarna hijau.

Konon, disebutkan bahwa Ratu Laut Kidul sangat menyukai dengan warna hijau. Jika ada wisatawan yang berkunjung dengan memakai pakaian berwarna hijau, maka akan dijadikan sebagai prajurit atau pengawal Ratu Laut Kidul. Mitos tersebut hingga saat ini masih dipercayai oleh masyarakat sekitar dan orang jawa. Sehingga tak ada yang berani memakai pakaian berwarna hijau ketika mengunjungi Pantai Parangtritis.

Di pantai ini juga sering sekali ditemui wisatawan yang hilang terseret oleh ombak. Fenomena tersebut seakan menambah aroma mistis yang ada pada pantai ini. Hal tersebut sering dikaitkan dengan mitos Ratu Laut Kidul sebagai penguasai pantai selatan.

Entah benar atau tidak, faktanya memang sering sekali terjadi fenomena yang mengerikan tersebut. Anehnya kebanyakan korban didominasi oleh pria, serta sangat sulit untuk mencari korban yang telah terseret ganasnya ombak di Pantai Parangtritis.

Terlepas adanya mitos yang dipercaya oleh sebagian masyarakat, faktanya Pantai Parangtritis memang memiliki ombak yang sangat ganas. Baru-baru ini, Kepala Laboratorium Geospasial Parangtritis yang bernama I Nyoman Sukmantalya menyatakan bahwa kebanyakan wisatawan yang hilang di pantai ini disebabkan oleh rip current.

Arus tersebut tak hanya kuat, tetapi juga sangat mematikan sehingga bisa menyeret wisatawan yang bermain air di laut. Arus ini sangat cepat datangnya, kecepatannya mencapai 80 kilometer per jam. Namun minimnya informasi yang diketahui masyarakat menjadikan fenomena tersebut sering dikaitkan dengan hal-hal mistis.

Upacara di Pantai Parangtritis

Pantai yang terletak pada pesisir selatan Jogja ini memang menyimpan berbagai misteri dan mitos yang menarik untuk disimak. Selain itu, terdapat pula unsur sejarah dan budaya yang menyelimuti pantai ini. Pantai Parangtritis disebut memiliki hubungan yang sangat erat dengan Keraton Yogyakarta.

Sehingga setiap tahunnya sering diadakan upacara-upacara serta ritual yang dilakukan oleh Keraton Yogyakarta di pantai ini. Ritual yang dianggap sakral tersebut juga sering dikenal dengan sebutan Upacara Labuhan. Upacara Labuhan ini merupakan upacara yang diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta pada hari tertentu disetiap tahunnya.

Tujuan dari diselenggarakannya upacara ini adalah untuk meminta keselamatan, ketentraman, serta kesejahteraan Keraton Yogyakarta dan seluruh masyarakat Kota Yogyakarta. Upacara ini telah menjadi tradisi yang telah dilakukan semenjak Sultan Hamengkubuwono pertama. Ada sebuah kepercayaan yang menyebutkan, jika upacara sakral tersebut tak dilakukan maka akan terjadi bencana yang luar biasa dasyatnya.

Selain Upacara Labuhan, juga diselenggarakan tradisi larung sesajen yang dilakukan pada setiap tanggal 1 Suro/Muharam. Tak hanya di Pantai Parangtritis, tradisi tersebut juga dilakukan diseluruh pantai selatan. Upacara ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki serta keselematan yang diberikan Sang Pencipta.

Tradisi yang telah dilaksanakan secara turun temurun ini juga turut mengundang masyarakat sekitar untuk datang di pantai, sehingga pada tanggal 1 Suro Pantai Parangtritis selalu dipenuhi oleh wisatawan. Puncaknya adalah ritual larung sesajen, yaitu menghanyutkan sesajen yang telah dibawa kedalam lautan dengan memanjatkan doa.

Upacara-upacara tersebut juga seakan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menyaksikannya. Tak jarang berbagai wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke pantai hanya untuk melihat jalannya upacara sakral tersebut. Pantai Parangtritis memang memiliki pesona yang luar biasa, tak hanya keindahan panorama alamnya tetapi pantai ini juga kaya akan nilai budaya, sejarah, serta mitos yang tersimpan didalamnya.

Pesona Pantai Parangtritis

Pantai yang terkenal akan nuansa mistisnya ini memiliki keindahan alam yang dapat menyihir pandangan semua orang. Memiliki pantai yang landai, serta dihiasi pasir kecoklatan menambah keeksotisan dari pantai ini. Wisatawan akan dimanjakan dengan pasir pantai yang membentang disepanjang bibir pantai.

Dikenal dengan ombaknya yang berbahaya, pengunjung sangat tidak disarankan untuk berenang di air laut. Namun wisatawan tentu masih dapat bermain air di pinggir pantai asalkan tetap waspada. Walaupun tidak diperbolehkan berenang, bukan berarti pantai yang satu ini akan terasa membosankan. Wisatawan dapat melakukan banyak hal di atas pasir pantai yang indah, tersedia berbagai fasilitas yang digunakan untuk menikmati keindahan Pantai Parangtritis.

Pantai Parangtritis

Wisatawan dapat menyusuri pantai dengan menunggangi ATV yang telah disediakan oleh pengelola. Luasnya pantai memudahkan wisatawan untuk memacu ATV melewati gundukan-gundukan pasir. Tak puas memacu andrenalin dengan menunggangi ATV, wisatawan dapat menyewa kereta kuda. Dengan kereta kuda ini, wisatawan akan dibawa untuk melihat spot-spot indah yang ada di Pantai Parangtritis.

Di pantai ini juga sering dilakukan olahraga ekstrim paralayang. Olahraga yang memacu andrenalin tersebut dilakukan oleh komunitas paralayang Jogja. Wisatawan juga dapat merasakan sensasi terbang dengan paralayang untuk menikmati keindahan pantai dari udara. Tentunya kegiatan ini hanya diperuntukkan bagi wisatawan yang bernyali besar.

Jika ingin menikmati keindahan pantai dari ketinggian namun takut naik paralayang, wisatawan dapat berkunjung ke tebing yang berada di Pantai Parangtritis. Tebing tersebut dikenal dengan Tebing Gembirawati. Dari tebing ini pemandangan pantai terasa semakin indah dan mempesona. Selain itu wisatawan juga dapat melihat reruntuhan Candi Gembirawati.

Selain itu terdapat pula kolam renang mini yang dapat digunakan sebagai tempat bermain air anak-anak. Angin kencang yang berhembus juga memudahkan wisatawan untuk bermain layang-layang di tepi pantai. Sering dijumpai layang-layang berwarna-warni terbang menghiasi pantai. Jika musim penghujan wisatawan juga dapat menemukan fenomena air terjun yang terdapat disekitar pantai.

Fasilitas Pantai Parangtritis

Wisatawan yang berkunjung ke pantai ini akan dimanjakan dengan fasilitas yang sangat lengkap. Hal tersebut juga didukung oleh pemerintah setempat yang terus mengembangkan potensi wisata dengan membangun infrastruktur pendukung disekitar pantai.

Terdapat lahan parkir luas, toilet, serta masjid yang letaknya tak jauh dari lokasi pantai. Warung-warung yang menjajakan makanan serta minuman pun berjejer rapi disekitar pantai. Wisatawan dapat menyantap jagung bakar dan kelapa muda sembari duduk santai menikmati indahnya hamparan lautan luas dengan deburan ombaknya.

Baca Juga: Gunung Merapi, Gunung Legendaris Dengan Sejuta Misteri



Bagi wisatawan yang ingin menginap, banyak hotel dan resort yang dapat ditemukan tak jauh dari lokasi pantai. Hotel-hotel tersebut dapat disewa dengan harga yang bervariatif, tentu sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan. Jika ingin berwisata kuliner, wisatawan juga dengan mudah dapat menemukan restoran-restoran yang menawarkan berbagai hidangan lezat.

Menikmati Keindahan Pantai

Pantai yang paling terkenal di Kota Pelajar ini menawarkan keindahan panorama alam yang mempesona. Kamu akan dimanjakan dengan pasir coklat kehitaman yang terhampar luas disepanjang bibir pantai. Kamu dapat dengan leluasa bermain pasir, serta menyusuri tepi pantai sembari bermain air.

Wisatawan memang tak diperbolehkan berenang mengingat bahanya ombak yang ada di pantai ini. Tapi kamu masih bisa bersantai menikmati keindahan panorama alam dari tepi pantai. Duduk diatas pasir, dengan menikmati hembusan kencang angin, serta dilengkapi deburan ombaknya tentu dapat menghilangkan seluruh penat dari aktivitas sehari-hari.

Tak puas melihat pemandangan dari pinggir pantai, kamu dapat menuju ke tebing yang letaknya tak juah dari Pantai Parangtritis. Di tebing ini akan tersaji sisi lain dari keindahan yang dimiliki pantai bernuansa mistis tersebut. Sejauh mata memandang akan disuguhkan panorama alam yang luar biasa. Selain itu kamu juga bisa melihat situs bersejarah Candi Gembirawati.

Bermain ATV, Paralayang, dan Naik Kereta Kuda

Jika kamu ingin memacu adrenalin, kamu dapat menyewa ATV yang telah disediakan oleh pengelola pantai. Dengan tarif yang cukup terjangkau, kamu bisa menyusuri eksotisnya pasir yang ada di pantai ini. Terdapat gundukan-gundukan kecil yang ada disekitar pantai, seakan menjadi rintangan ketika memacu ATV.

Tak ingin capek-capek jalan? Kamu bisa menyewa kereta kuda untuk menyusuri keindahan pantai ini. Kamu akan dibawa oleh pengemudi kereta kuda ke spot-spot dengan pemandangan indah yang ada di pantai ini. Menikmati panorama pantai dengan menaiki kuda tentu merupakan keasyikan tersendiri yang patut kamu coba.

Bagi kamu yang mempunyai nyali besar, kamu dapat mencoba menaiki paralayang untuk menikmati pemandangan pantai dari atas. Pantai ini memang telah dikenal sebagai tempat olahraga paralayang. Kegiatan tersebut dilakukan oleh komunitas paralayang Jogja yang profesional. Terbang dengan paralayang sembari menikmati keindahan pantai dari ketinggian, tentu memberikan sensasi yang tak akan kamu lupakan.

Melihat Sunset dan Hunting Foto

Pantai Parangtritis seakan tak berhenti menampakkan pesonanya. Ketika hari menjelang sore, kamu juga bisa melihat indahnya fenomena matahari tenggelam dari pantai ini. Pemandangan akan seketika berubah menjadi lebih indah saat matahari mulai menemui ufuknya. Akan tercipta suasana romantis yang sayang untuk kamu lewatkan, apabila bila kamu datang dengan orang tercinta.

Tempat wisata ini juga merupakan incaran bagi para fotografer pecinta landscape. Jika kamu memiliki hobi fotografi, pantai ini bisa menjadi alternatif sebagai objek karya fotomu. Pantai ini menawarkan berbagai objek menawan yang dapat kamu jadikan sebagai objek foto. Tak jarang pantai ini juga dijadikan sebagai tempat foto pre wedding.

Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Pantai Parangtritis

Pantai Parangtritis dibuka untuk umum setiap hari selama 24 jam. Untuk memasuki kawasan wisata ini, wisatawan harus membayar tiket sebesar Rp. 10.000 per orang untuk wisatawan domestik maupun asing. Untuk biaya parkir, kendaraan roda dua harus membayar sebesar Rp. 5.000 sedangkan untuk mobil sebesar Rp. 20.000.

Baca Juga: 58 Tempat Wisata di Jogja Paling Menarik yang Wajib Dikunjungi

Peta Lokasi Pantai Parangtritis

Tips Berwisata di Pantai Parangtritis

  • Jangan berenang di pantai, karena gelombang ombak yang sangat berbahaya.
  • Sebaiknya jangan menggunakan pakaian hijau jika berkunjung ke pantai ini.
  • Bawalah topi dan kacamata untuk melindungi dari terik sinar matahari.
  • Datanglah ketika malam 1 Suro, karena pantai ini akan sangat ramai di hari tersebut.
  • Jagalah selalu kebersihan pantai dengan tidak membuang sampah sembarangan.
  • Jagalah perbuatan dan perilaku di pantai ini, karena pantai ini dianggap sakral.

Galeri Foto Pantai Parangtritis

Selamat Datang di Pantai Parangtritis
Potret Pantai Parangtritis
Fasilitas Sewa Jeep
Fasilitas Sewa ATV
Sunset di Pantai Parangtritis

Editor: Bagus Setyo Utomo

Artikel Terkait